Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan
logam cair dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati
bentuk geometri akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke
dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Setelah logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk
padat, selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk
proses sekunder. Pasir hijau untuk pengecoran digunakan sekitar 75 percent dari
23 million tons coran yang diproduksi dalam USA setiap tahunnya.
Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu
traditional casting dan non-traditional/contemporary casting.
Teknik traditional terdiri atas :
1. Sand-Mold Casting
2. Dry-Sand Casting
3. Shell-Mold Casting
4. Full-Mold Casting
5. Cement-Mold Casting
6. Vacuum-Mold Casting
Sedangkan teknik non-traditional terbagi atas :
1. High-Pressure Die Casting
2. Permanent-Mold Casting
3. Centrifugal Casting
4. Plaster-Mold Casting
5. Investment Casting
6. Solid-Ceramic Casting
Perbedaan secara mendasar di antara keduanya adalah bahwa
contemporary casting tidak bergantung pada pasir dalam pembuatan cetakannya.
Perbedaan lainnya adalah bahwa contemporary casting biasanya digunakan untuk
menghasilkan produk dengan geometriyang kecil relatif dibandingkan bila
menggunakan traditional casting.
Hasil coran non-traditional casting juga tidak memerlukan
proses tambahan untuk penyelesaian permukaan.
Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses
pengecoran adalah logam besi bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak,
dan beberapa material non logam lainnya.
MACAM-MACAM PENGECORAN
* PERMANENT MOLD CASTING
Jenis pengecoran ini , cetakannnya dapat dipakai berulang
kali (terbuat dari logam dan grafit). Pengecoran ini dikhususkan untuk
pengecoran logam non ferrous dan paduan.
Kualitas pengecoran ini tergantung dari kualitas mold,
umumnya dikerjakan dengan machining untuk mendapatkan kualitas yang bagus maka
dikerjakan dengan proses machining yang memiliki keakuratan yang tinggi
Advantage Permanent Mold Casting:
1. Produksi Tinggi
2. Cetakan dapat dipakai berulang kali
3. Dalam operasinya tidak diperlukan tenaga ahli
4. Ketelitian produk lebih baik daripada sand casting
5. Tidak memerlukan proses lanjutan
Disadvantage Permanent Mold Casting:
1. Harga cetakan mahal
2. Perlu perhitungan yang tepat dalam mengerjakan cetakan
3. cetakan untuk satu macam produk
4. ukuran produk kecil dan sederhana
5. tidak dapat mengecor baja
* CENTRIFUGAL CASTING
Prinsip: Menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang
berputar dan akibat gaya centrifugal logam cair akan termampatkan sehingga
diperoleh benda kerja tanpa cacat.
Pengecoran ini digunakan secara intensif untuk pengecoran
plastik , keramik, beton dan
semua logam.
Advantage Centriugal Casting:
1. Riser tidak diperlukan
2. Produk yang berlekuk-lekuk dapat diproses dengan kualitas
permukaan baik
3. toleransi dimensi kecil
4. ketebalan benda kerja uniform
Disadvantage Centrifugal Casting:
1. Harga peralatan mahal
2. Biaya maintenance mahal
3. Laju produksi rendah
4. One product in one mold
5. Gaya centrifugal besar
Pengecoran Centrifugal dapat dibagi 2 macam , yaitu:
A. Pengecoran Centrifugal Mendatar
B. Pengecoran Centrifugal Vertikal
INVESTMENT CASTING
Proses pengecoran dengan pola tertanam dalam rangka cetak ,
kemudian pola dihilangkan dengan cara pemanasan sehingga diperoleh rongga
cetak.
Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) , plastik atau
mateial yang mudah meleleh . Pengecoran ini sering juga disebut WAX LOST
CASTING.
Proses Pengecoran ini Dibagi 2 Macam:
A. Investment Flask Casting
B. Investment Sheel Casting
Prosedur Investment Casting:
1. Membuat Master Pattern
2. Membuat Master Die
3. Membuat Wax Pattern 4
4. Melapisi Wax Pattern
5. Mengeluarkan Wax Pattern dari Mold
6. Preheat Mold
7. Menuangkan logam cair
8. Mengeluarkan Produk
Proses yang termasuk juga Investment Casting adalah FULL
MOLD PROCESS atau LOST FOAM PROCESS. Bahan Pattern biasanya Expanded
Polystyrene.
DIE CASTING
Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair
ke dalam rongga cetakan dan dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .
Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die
biasanya terbuar dari baja yang dikeraskan.
Advantage Die Casting
1. Ukuran dan bentuk benda sangat tepat
2. Jarang menggunakan proses finishing
3. Baik untuk produksi massal
4. Waste material rendah.
Disadvantage Die Casting
1. Harga mesin dan cetakan mahal
2. Bentuk benda kerja sederhana
3. Benda kerja harus segera dikeluarkan
4. Berat dan ukuran produk terbatas
5. Umur cetakan menurun
Berdasarkan prosesnya , Die Casting dapat dikelompokkan 2
jenis:
A. Hot Chamber Die Casting
B. Cold Chamber Die Casting
HOT CHAMBER DIE CASTING
Pada proses ini , tungku pencair logam jadi satu dengan
mesin cetak dan silinder injeksi terendam dalam logam cair. Silinder injeksi digerakkan
secara pneumatik atau hidrolik. Pada umumnya Die Casting jenis ini hanya cicik
untuk deng, timah putih, timbal dan paduannya.
Pada mesin ini mempunyai komponen utama : silinder plunger ,
leher angsa (goose neck) dan nozzle.
Logam cair ditekan ke dalam rongga cetakan dengan tekanan
tetap dipertahankan salama pembekuan terjadi. Leher angsa yang terendam logam
cair sewaktu plunger pada kedudukan teratas . Kemudian logam cair diinjeksikan
ke rongga cetakan dengan amat cepat.
COLD CHAMBER DIE CASTING
Pada mesin cetak ini, tungkunya terpisah dari mesinnya.
Mesin membutuhkan tekanan yang lebih besar untuk menutup cetakan dan pengisian
rongga cetakan.
M = Massa Benda Coran
N = Jumlah Produk Yang DiproduksiW=M[1+(N-1)(1-0.3 x o.95) +
0.3 x 0.05]
W=200 [ 1+(3000-1)(1-0.285) +0.015]
W=429.060 gramJadi total aluminium yang harus disediakan
429,06 kg
Cara kerja mesin ini, dimulai dari pencairan logam cair
kemudian dituangkan ke dalam plunger yang berdekatan dengan cetakan, baru
dilakukan penekanan secara hidrolis . Proses ini biasanya cocok untuk
logam-logam yang memiliki temperatur leleh tinggi, misalnya aluminium dan
magnesium.
The Advantage of Cold Chamber Die Casting:
1. Produk yang dibuat Hot Chamber bisa dibuat di sini
2. Tidak terjadi serangan panas dari logam cair pada bagian
mesin
3. Dapat dioperasikan pada tekanan tinggi
4. Kualitas benda kerja dapat dikontrol
The Disadvantage of Cold Chamber Die Casting
1. Diperlukan alat bantu
2. Siklus kerja lebih lama
3. Kemungkinan cacat cukup besar
INJECTION MOLDING
Perbedaan dengan Die Casting adalah cara material diumpankan
dan msuk ke rongga cetakan . Injection molding dikhususkan untuk material non
logam , mis gelas, plastik dan karet.
Butiran plastik dimasukkan dalam hopper kemudian feed screw
butiran plastik dipanaskan oleh elemen pemanas kemudian pada waktu sampai di
nozzle sudah berupa cairan plastik dan cairan plastik ditekan masuk ke rongga
cetakan . Die pada injection casting dilengkapi dengan sistem pendingin untuk
membentu proses pembekuan (solidifikasi).
BLOW MOLDING
Proses ini digunakan untuk produk plastik, gelas dan karet ,
seperti botol plastik, gelas minuman, nipple karet, gelas kendi , dsb.
Proses ini diawali dengan pembuatan parison (gumpalan cair
dalam bentuk penampang pipa) dan dimasukkan ke mesin cetak tiup . Kemudian
udara ditiup masuk melalui lubang penampang pipa, karena desakan udara maka
gumpalan tadi akan menyesuaikan dengan bentuk cetakan dan dibiarkan sampai
menjadi padat.
The Advantage of Injection Molding
1. Keakuratan dimensi tinggi
2. Kualitas permukaan baik
3. Siklus kerja pendek
The anAdvantage of Injection Molding
1. Harga mesin mahal
2. Ekonomis untuk produksi massal
TEKNIK PENGECORAN LOGAM
Definisi pengecoran
Review Proses Pengecoran Pengecoran (CASTING) adalah salah
satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan
kemudian di tuangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari
produk cor yang akan dibuat
Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan cirri dari proses
pengecoran, yaitu :
1. Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak
2. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan
pendinginan dari logam dalam cetakan
3. Pengaruh material cetakan
4. Pembekuan logam dari kondisi cair
Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan, ada
pengecoran dengan sekali pakai (expendable Mold) dan ada pengecoran dengan
cetakan permanent (permanent Mold). Cetakan pasir termasuk dalam expendable
mold.
Karena hanya bisa digunakan satu kali pengecoran saja,
setelah itu cetakan tersebut dirusak saat pengambilan benda coran. Dalam
pembuatan cetakan, jenis-jenis pasir yang digunakan adalah pasir silika, pasir
zircon atau pasir hijau.
Sedangkan perekat antar butir-butir pasir dapat digunakan,
bentonit, resin, furan atau air gelas.
Terminologi Pengecoran dengan Cetakan Pasir
Secara umum cetakan harus memiliki bagian-bagian utama
sebagai berikut :
1. Cavity (rongga cetakan), merupakan ruangan tempat logam
cair yang dituangkan kedalam cetakan. Bentuk rongga ini sama dengan benda kerja
yang akan dicor. Rongga cetakan dibuat dengan menggunakan pola.
2. Core (inti), fungsinya adalah membuat rongga pada benda
coran. Inti dibuat terpisah dengan cetakan dan dirakit pada saat cetakan akan
digunakan. Bahan inti harus tahan menahan temperatur cair logam paling kurang
bahannya dari pasir.
3. Gating sistem (sistem saluran masuk), merupakan saluran
masuk kerongga cetakan dari saluran turun. Gating sistem suatu cetakan dapat
lebih dari satu, tergantung dengan ukuran rongga cetakan yang akan diisi oleh
logam cair.
4. Sprue (Saluran turun), merupakan saluran masuk dari luar
dengan posisi vertikal. Saluran ini juga dapat lebih dari satu, tergantung
kecepatan penuangan yang diinginkan.
Pouring basin, merupakan lekukan pada cetakan yang fungsi
utamanya adalah untuk mengurangi kecepatan logam cair masuk langsung dari ladle
ke sprue.
Kecepatan aliran logam yang tinggi dapat terjadi erosi pada
sprue dan terbawanya kotoran-kotoran logam cair yang berasal dari tungku
kerongga cetakan.
5. Raiser (penambah), merupakan cadangan logam cair yang
berguna dalam mengisi kembali rongga cetakan bila terjadi penyusutan akibat
solidifikasi.
Pengecoran Cetakan Pasir
Pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan
aktivitas-aktivitas seperti menempatkan pola dalam kumpulan pasir untuk
membentuk rongga cetak, membuat sistem saluran, mengisi rongga cetak dengan
logam cair, membiarkan logam cair membeku, membongkar cetakan yang berisi
produk cord an membersihkan produk cor.
Hingga sekarang, proses pengecoran dengan cetakan pasir
masih menjadi andalan industri pengecoran terutam industri-industri kecil.
Tahapan yang lebih umum tentang pengecoran cetakan pasir diperlihatkan dalam
gambar dibawah ini.
1. Pasir
Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah
pasir silika (SiO2). Pasir merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam
jangka waktu lama. Alasan pemakaian pasir sebagai bahan cetakan adalah karena
murah dan ketahanannya terhadap temperature tinggi.
Ada dua jenis pasir yang umum digunakan yaitu naturally
bonded (banks sands) dan synthetic (lake sands). Karena komposisinya mudah
diatur, pasir sinetik lebih disukai oleh banyak industri pengecoran.
2. Jenis Cetakan Pasir
Ada tiga jenis cetakan pasir yaitu green sand, cold-box dan
no-bake mold. Cetakan yang banyak digunakan dan paling murah adalah jenis green
sand mold (cetakan pasir basah). Kata “basah” dalam cetakan pasir basah berati
pasir cetak itu masih cukup mengandung air atau lembab ketika logam cair
dituangkan ke cetakan itu. Istilah lain dalam cetakan pasir adalah skin dried.
Cetakan ini sebelum dituangkan logam cair terlebih dahulu
permukaan dalam cetakan dipanaskan atau dikeringkan. Karena itu kekuatan
cetakan ini meningkat dan mampu untuk diterapkan pada pengecoran produk-produk
yang besar.
Dalam cetakan kotak dingin (box-cold-mold), pasir dicampur
dengan pengikat yang terbuat dari bahan organik dan in-organik dengan tujuan
lebih meningkatkan kekuatan cetakan. Akurasi dimensi lebih baik dari cetakan
pasir basah dan sebagai konsekuensinya jenis cetakan ini lebih mahal.
3. Pola
Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat.
Pola dapat dibuat dari kayu, plastic/polimer atau logam. Pemilihan material
pola tergantung pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah
produk cor dan jenis proses pengecoran yang digunakan.
Jenis-jenis pola :
a. Pola tunggal (one pice pattern / solid pattern)
Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan
jumlah produk sedikit. Pola ini dibuat dari kayu dan tentunya tidak mahal.
b. Pola terpisah (spilt pattern)
Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan
diperoleh rongga cetak dari masing-masing pola. Dengan pola ini, bentukproduk yang
dapat dihasilkan rumit dari pola tunggal.
c. Match-piate pattern
Jenis ini popular yang digunakan di industri. Pola
“terpasang jadi satu” dengan suatu bidang datar dimana dua buah pola atas dan
bawah dipasang berlawanan arah pada suatu pelat datar. Jenis pola ini sering
digunakan bersama-sama dengan mesin pembuatan cetakan dan dapat menghasilkan
laju produksi yang tinggi untuk produk-produk kecil.
4. Inti
Untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada
blok mesin kendaraan atau katup-katup biasanya diperlukan inti. Inti
ditempatkan dalam rongga cetak sebelum penuangan untuk membentuk permukaan
bagian dalam produk dan akan dibongkar setelah cetakan membeku dan dingin.
Seperti cetakan, inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan panas dan tidak
mudah hancur (tidak rapuh).
5. Operasi Pengecoran Cetakan Pasir
Operasi pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan tahapan
proses perancangan produk cor, pembuatan pola dan inti, pembuatan cetakan,
penuangan logam cair dan pembongkaran produk cor.
PROSES PELEBURAN LOGAM
Peleburan logam merupakan aspek terpenting dalam
operasi-operasi pengecoran karena berpengaruh langsung pada kualitas produk
cor. Pada proses peleburan, mula-mula muatan yang terdiri dari logam,
unsur-unsur paduan dan material lainnya seperti fluks dan unsur pembentuk terak
dimasukkan kedalam tungku.
Fluks adalah senyawa inorganic yang dapat “membersihkan”
logam cair dengan menghilangkan gas-gas yang ikut terlarut dan juga unsur-unsur
pengotor (impurities). Fluks memiliki beberpa kegunaan yang tergantung pada
logam yang dicairkan, seperti pada paduan alumunium terdapat cover fluxes (yang
menghalangi oksidasi dipermukaan alumunium cair).
Cleaning fluxes, drossing fluxes, refining fluxes, dan wall
cleaning fluxes , Tungku-tungku peleburan yang biasa digunakan dalam industri
pengecoran logam adalah tungku busur listrik, tungku induksi, tungku krusibel,
dan tungku kupola.
Karakteristik masing-masing tungku peleburan adalah :
a. Tungku busur listrik
- laju peleburan tinggi atau laju produksi tinggi
- polusi lebih rendah dibandingkan tungku-tungku lain
- memiliki kemampuan menahan logam cair pada temperatur
tertentu untuk jangka waktu - lama untuk tujuan pemaduan
b. Tungku induksi
> Khususnya digunakan pada industri pengecoran kecil
> Mampu mengatur komposisi kimia pada skala peleburan
kecil
>Terdapat dua jenis tungku yaitu Coreless (frekuensi
tinggi) dan core atau channel (frekuensi rendah, sekitar 60 Hz)
> Biasanya digunakan pada industri pengecoran logam-logam
non-ferro
> Secara khusus dapat digunakan untuk keperluan
superheating (memanaskan logam cair diatas temperatur cair normal untuk
memperbaiki mampu alir), penahanan temperatur (menjaga logam cair pada
temperatur konstan untuk jangka waktu lama, sehingga sangat cocok untuk aplikasi
proses die-casting), dan duplexing/tungku parallel (menggunakan dua tungku
seperti pada operasi pencairan logam dalam satu tungku dan memindahkannya ke
tungku lain)
c. Tungku krusibel
> Telah digunakan secara luas disepanjang sejarah
peleburan logam. Proses pemanasan dibantu oleh pemakaian berbagai jenis bahan
bakar.
>Tungku ini bias dalam keadaan diam, dimiringkan atau
juga dapat dipindah-pindahkan
>Dapat diaplikasikan pada logam-logam ferro dan non-ferro
d. Tungku kupola
>Tungku ini terdiri dari suatu saluran/bejana baja
vertical yang didalamnya terdapat susunan bata tahan api
>Muatan terdiri dari susunan atau lapisan logam, kokas
dan fluks
>Kupola dapat beroperasi secara kontinu, menghasilkan
logam cair dalam jumlah besar dan laju peleburan tinggi
Muatan Kupola
- Besi kasar (20 % - 30 %)
- Skrap baja (30 % - 40 %)
Kadar karbon dan siliko yang rendah adalah menguntungkan
untuk mendapat coran dengan prosentase Carbon dan Si yang terbatas. Untuk besi
cor kekuatan tinggi ditambahkan dalam jumlah yang banyak.
> Skrap balik
Yang dimaksud skrap balik adalah coran yang cacat, bekas
penambah, saluran turun, saluran masuk atau skrap balik yang dibeli dari pabrik
pengecoran.
>Paduan besi
Paduan besi seperti Fe-Si, Fe-Mn ditambahkan untuk mengatur
komposisi. Prosentase karbon berkurang karena oksidasi logam cair dalam
cerobong dan pengarbonan yang disebabkan oleh reaksi antar logam cair dengan
kokas. Prosentase karbon terutama diatur oleh perbandingan besi kasar dan skrap
baja.
Tambahan harus dimasukkan dalam perhitungan untuk
mengimbangi kehilangan pada saat peleburan. Penambahan dimasukkan 10 sampai 20
% untuk Si dan 15 sampai 30 % untuk Mn.
Prosentase steel bertambah karena pengambilan steel dari
kokas. Peningkatan kadar belerang (steel) yang diperbolehkan biasanya 0,1 %
BAGIAN-BAGIAN CETAK
1. Pouring Basin berfungsi manampung kotoran atau slag
(terak) yang ikut terbawa pada saat menuangkan logam dari laddle berfungsi juga
menampung kelebihan logam cair.
2. Riser berfungsi untuk menanpung kelebihan logam cair
sebagai cadangan bila terjadi penyusutan dan juga berfungsi sebagai pemberat.
3. Saluran turun (sprue) berfungsi untuk meneruskan lagam
cair dari cawan tuang ke runner dan saluran masuk (gate).
4. Gate berfungsi sebagaii saluran masuk yang menghubungi
runner dengan rongga cetak (cavity).
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan
pola:
1. SHRINKAGE
2. KELEBIHAN MATERIAL
3. DRAFT ANGLE
4. DISTORSI
5. PATING LINE
Kondisi cacat yang paling banyak dijumpai pada proses
pengecoran saluran keluar
teko adalah lubang saluran keluar pada ujung teko yang
terlalu sempit bahkan tertutup
di akhir proses pengecoran. Banyak faktor yang mempengaruhi
proses pengecoran ini
sehingga menyebabkan cacat tersebut. Kondisi cacat ini dapat
direpresentasikan
dengan ketebalan dari produk cor saluran keluar teko.
Pada makalah ini akan dianalisa faktor yang paling
signifikan mempengaruhi ketebalan saluran teko hasil cor. Metode yang digunakan
adalah metode desain eksperimen khususnya metode desain faktorial untuk
menentukan faktor-faktor yang signifikan serta kondisi optimumnya dan metode
response surface untuk mendapatkan model pendekatan untuk ketebalan saluran
teko sebagai fungsi dari faktor-faktor tersebut sehingga dapat diperoleh
kondisi keseluruhan yang paling optimal.
Dari analisa hasil eksperimen ini ditemukan bahwa faktor
yang signifikan terhadap ketebalan adalah temperature tuang, radius sprue dan
holding time. Dapat pula disimpulkan bahwa kondisi optimum dari factor-faktor
tersebut adalah temperatur tuang 475?C, radius sprue 29.6 mm dan holding time 8
detik yang menghasilkan ketebalan sebesar 2.54 mm. 14
KESIMPULAN
Di dunia industri sekarang ini kebutuhan akan logam semakin
meningkat tidak lain karna rasa ingin memiliki dari konsumen yang tidak ada
habisnya. Banyak pihak yang memanfaatkan kesempatan untuk meraup uang dari
kebiasaan manusia tersebut, semua kebutuhan akan logam yang tak mungkin
dikerjakan dengan mesin konfensional itulah yang merupakan suatu ilmu yang
sangat bermanfaat yang sebenarnya merupakan suatu peluang bisnis yang cukup
menjanjikan di negara indonesia ini Peluang bisnis berupa pengecoran logam
itulah yang sekarang ini telah ditekuni oleh banyak orang atau perusahaan.
Pengecoran sangat berguna karna tanpa pengecoran maka dunia
industri logam dunia tidak akan ada, karna pengecoranlah yang merupakan proses
awal pembuatan logam dari biji besi. Bagi anda yang ingin memakai jasa kami
silahkan Hubungi
Our Customer Service
0813-3818-8883 (telkomsel/WA)
0815email :
kontraktorlapangan@gmail.com
KONTRAKTORLAPANGAN.COM
mitra pembuat dan perenovasi lapangan olahraga andaProses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu
traditional casting dan non-traditional/contemporary casting.
Teknik traditional terdiri atas :
1. Sand-Mold Casting
2. Dry-Sand Casting
3. Shell-Mold Casting
4. Full-Mold Casting
5. Cement-Mold Casting
6. Vacuum-Mold Casting
Sedangkan teknik non-traditional terbagi atas :
1. High-Pressure Die Casting
2. Permanent-Mold Casting
3. Centrifugal Casting
4. Plaster-Mold Casting
5. Investment Casting
6. Solid-Ceramic Casting
Perbedaan secara mendasar di antara keduanya adalah bahwa
contemporary casting tidak bergantung pada pasir dalam pembuatan cetakannya.
Perbedaan lainnya adalah bahwa contemporary casting biasanya digunakan untuk
menghasilkan produk dengan geometriyang kecil relatif dibandingkan bila
menggunakan traditional casting.
Hasil coran non-traditional casting juga tidak memerlukan
proses tambahan untuk penyelesaian permukaan.
Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses
pengecoran adalah logam besi bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak,
dan beberapa material non logam lainnya.
MACAM-MACAM PENGECORAN
* PERMANENT MOLD CASTING
Jenis pengecoran ini , cetakannnya dapat dipakai berulang
kali (terbuat dari logam dan grafit). Pengecoran ini dikhususkan untuk
pengecoran logam non ferrous dan paduan.
Kualitas pengecoran ini tergantung dari kualitas mold,
umumnya dikerjakan dengan machining untuk mendapatkan kualitas yang bagus maka
dikerjakan dengan proses machining yang memiliki keakuratan yang tinggi
Advantage Permanent Mold Casting:
1. Produksi Tinggi
2. Cetakan dapat dipakai berulang kali
3. Dalam operasinya tidak diperlukan tenaga ahli
4. Ketelitian produk lebih baik daripada sand casting
5. Tidak memerlukan proses lanjutan
Disadvantage Permanent Mold Casting:
1. Harga cetakan mahal
2. Perlu perhitungan yang tepat dalam mengerjakan cetakan
3. cetakan untuk satu macam produk
4. ukuran produk kecil dan sederhana
5. tidak dapat mengecor baja
* CENTRIFUGAL CASTING
Prinsip: Menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang
berputar dan akibat gaya centrifugal logam cair akan termampatkan sehingga
diperoleh benda kerja tanpa cacat.
Pengecoran ini digunakan secara intensif untuk pengecoran
plastik , keramik, beton dan
semua logam.
Advantage Centriugal Casting:
1. Riser tidak diperlukan
2. Produk yang berlekuk-lekuk dapat diproses dengan kualitas
permukaan baik
3. toleransi dimensi kecil
4. ketebalan benda kerja uniform
Disadvantage Centrifugal Casting:
1. Harga peralatan mahal
2. Biaya maintenance mahal
3. Laju produksi rendah
4. One product in one mold
5. Gaya centrifugal besar
Pengecoran Centrifugal dapat dibagi 2 macam , yaitu:
A. Pengecoran Centrifugal Mendatar
B. Pengecoran Centrifugal Vertikal
INVESTMENT CASTING
Proses pengecoran dengan pola tertanam dalam rangka cetak ,
kemudian pola dihilangkan dengan cara pemanasan sehingga diperoleh rongga
cetak.
Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) , plastik atau
mateial yang mudah meleleh . Pengecoran ini sering juga disebut WAX LOST
CASTING.
Proses Pengecoran ini Dibagi 2 Macam:
A. Investment Flask Casting
B. Investment Sheel Casting
Prosedur Investment Casting:
1. Membuat Master Pattern
2. Membuat Master Die
3. Membuat Wax Pattern 4
4. Melapisi Wax Pattern
5. Mengeluarkan Wax Pattern dari Mold
6. Preheat Mold
7. Menuangkan logam cair
8. Mengeluarkan Produk
Proses yang termasuk juga Investment Casting adalah FULL
MOLD PROCESS atau LOST FOAM PROCESS. Bahan Pattern biasanya Expanded
Polystyrene.
DIE CASTING
Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair
ke dalam rongga cetakan dan dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .
Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die
biasanya terbuar dari baja yang dikeraskan.
Advantage Die Casting
1. Ukuran dan bentuk benda sangat tepat
2. Jarang menggunakan proses finishing
3. Baik untuk produksi massal
4. Waste material rendah.
Disadvantage Die Casting
1. Harga mesin dan cetakan mahal
2. Bentuk benda kerja sederhana
3. Benda kerja harus segera dikeluarkan
4. Berat dan ukuran produk terbatas
5. Umur cetakan menurun
Berdasarkan prosesnya , Die Casting dapat dikelompokkan 2
jenis:
A. Hot Chamber Die Casting
B. Cold Chamber Die Casting
HOT CHAMBER DIE CASTING
Pada proses ini , tungku pencair logam jadi satu dengan
mesin cetak dan silinder injeksi terendam dalam logam cair. Silinder injeksi digerakkan
secara pneumatik atau hidrolik. Pada umumnya Die Casting jenis ini hanya cicik
untuk deng, timah putih, timbal dan paduannya.
Pada mesin ini mempunyai komponen utama : silinder plunger ,
leher angsa (goose neck) dan nozzle.
Logam cair ditekan ke dalam rongga cetakan dengan tekanan
tetap dipertahankan salama pembekuan terjadi. Leher angsa yang terendam logam
cair sewaktu plunger pada kedudukan teratas . Kemudian logam cair diinjeksikan
ke rongga cetakan dengan amat cepat.
COLD CHAMBER DIE CASTING
Pada mesin cetak ini, tungkunya terpisah dari mesinnya.
Mesin membutuhkan tekanan yang lebih besar untuk menutup cetakan dan pengisian
rongga cetakan.
M = Massa Benda Coran
N = Jumlah Produk Yang DiproduksiW=M[1+(N-1)(1-0.3 x o.95) +
0.3 x 0.05]
W=200 [ 1+(3000-1)(1-0.285) +0.015]
W=429.060 gramJadi total aluminium yang harus disediakan
429,06 kg
Cara kerja mesin ini, dimulai dari pencairan logam cair
kemudian dituangkan ke dalam plunger yang berdekatan dengan cetakan, baru
dilakukan penekanan secara hidrolis . Proses ini biasanya cocok untuk
logam-logam yang memiliki temperatur leleh tinggi, misalnya aluminium dan
magnesium.
The Advantage of Cold Chamber Die Casting:
1. Produk yang dibuat Hot Chamber bisa dibuat di sini
2. Tidak terjadi serangan panas dari logam cair pada bagian
mesin
3. Dapat dioperasikan pada tekanan tinggi
4. Kualitas benda kerja dapat dikontrol
The Disadvantage of Cold Chamber Die Casting
1. Diperlukan alat bantu
2. Siklus kerja lebih lama
3. Kemungkinan cacat cukup besar
INJECTION MOLDING
Perbedaan dengan Die Casting adalah cara material diumpankan
dan msuk ke rongga cetakan . Injection molding dikhususkan untuk material non
logam , mis gelas, plastik dan karet.
Butiran plastik dimasukkan dalam hopper kemudian feed screw
butiran plastik dipanaskan oleh elemen pemanas kemudian pada waktu sampai di
nozzle sudah berupa cairan plastik dan cairan plastik ditekan masuk ke rongga
cetakan . Die pada injection casting dilengkapi dengan sistem pendingin untuk
membentu proses pembekuan (solidifikasi).
BLOW MOLDING
Proses ini digunakan untuk produk plastik, gelas dan karet ,
seperti botol plastik, gelas minuman, nipple karet, gelas kendi , dsb.
Proses ini diawali dengan pembuatan parison (gumpalan cair
dalam bentuk penampang pipa) dan dimasukkan ke mesin cetak tiup . Kemudian
udara ditiup masuk melalui lubang penampang pipa, karena desakan udara maka
gumpalan tadi akan menyesuaikan dengan bentuk cetakan dan dibiarkan sampai
menjadi padat.
The Advantage of Injection Molding
1. Keakuratan dimensi tinggi
2. Kualitas permukaan baik
3. Siklus kerja pendek
The anAdvantage of Injection Molding
1. Harga mesin mahal
2. Ekonomis untuk produksi massal
TEKNIK PENGECORAN LOGAM
Definisi pengecoran
Review Proses Pengecoran Pengecoran (CASTING) adalah salah
satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan
kemudian di tuangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari
produk cor yang akan dibuat
Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan cirri dari proses
pengecoran, yaitu :
1. Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak
2. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan
pendinginan dari logam dalam cetakan
3. Pengaruh material cetakan
4. Pembekuan logam dari kondisi cair
Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan, ada
pengecoran dengan sekali pakai (expendable Mold) dan ada pengecoran dengan
cetakan permanent (permanent Mold). Cetakan pasir termasuk dalam expendable
mold.
Karena hanya bisa digunakan satu kali pengecoran saja,
setelah itu cetakan tersebut dirusak saat pengambilan benda coran. Dalam
pembuatan cetakan, jenis-jenis pasir yang digunakan adalah pasir silika, pasir
zircon atau pasir hijau.
Sedangkan perekat antar butir-butir pasir dapat digunakan,
bentonit, resin, furan atau air gelas.
Terminologi Pengecoran dengan Cetakan Pasir
Secara umum cetakan harus memiliki bagian-bagian utama
sebagai berikut :
1. Cavity (rongga cetakan), merupakan ruangan tempat logam
cair yang dituangkan kedalam cetakan. Bentuk rongga ini sama dengan benda kerja
yang akan dicor. Rongga cetakan dibuat dengan menggunakan pola.
2. Core (inti), fungsinya adalah membuat rongga pada benda
coran. Inti dibuat terpisah dengan cetakan dan dirakit pada saat cetakan akan
digunakan. Bahan inti harus tahan menahan temperatur cair logam paling kurang
bahannya dari pasir.
3. Gating sistem (sistem saluran masuk), merupakan saluran
masuk kerongga cetakan dari saluran turun. Gating sistem suatu cetakan dapat
lebih dari satu, tergantung dengan ukuran rongga cetakan yang akan diisi oleh
logam cair.
4. Sprue (Saluran turun), merupakan saluran masuk dari luar
dengan posisi vertikal. Saluran ini juga dapat lebih dari satu, tergantung
kecepatan penuangan yang diinginkan.
Pouring basin, merupakan lekukan pada cetakan yang fungsi
utamanya adalah untuk mengurangi kecepatan logam cair masuk langsung dari ladle
ke sprue.
Kecepatan aliran logam yang tinggi dapat terjadi erosi pada
sprue dan terbawanya kotoran-kotoran logam cair yang berasal dari tungku
kerongga cetakan.
5. Raiser (penambah), merupakan cadangan logam cair yang
berguna dalam mengisi kembali rongga cetakan bila terjadi penyusutan akibat
solidifikasi.
Pengecoran Cetakan Pasir
Pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan
aktivitas-aktivitas seperti menempatkan pola dalam kumpulan pasir untuk
membentuk rongga cetak, membuat sistem saluran, mengisi rongga cetak dengan
logam cair, membiarkan logam cair membeku, membongkar cetakan yang berisi
produk cord an membersihkan produk cor.
Hingga sekarang, proses pengecoran dengan cetakan pasir
masih menjadi andalan industri pengecoran terutam industri-industri kecil.
Tahapan yang lebih umum tentang pengecoran cetakan pasir diperlihatkan dalam
gambar dibawah ini.
1. Pasir
Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah
pasir silika (SiO2). Pasir merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam
jangka waktu lama. Alasan pemakaian pasir sebagai bahan cetakan adalah karena
murah dan ketahanannya terhadap temperature tinggi.
Ada dua jenis pasir yang umum digunakan yaitu naturally
bonded (banks sands) dan synthetic (lake sands). Karena komposisinya mudah
diatur, pasir sinetik lebih disukai oleh banyak industri pengecoran.
2. Jenis Cetakan Pasir
Ada tiga jenis cetakan pasir yaitu green sand, cold-box dan
no-bake mold. Cetakan yang banyak digunakan dan paling murah adalah jenis green
sand mold (cetakan pasir basah). Kata “basah” dalam cetakan pasir basah berati
pasir cetak itu masih cukup mengandung air atau lembab ketika logam cair
dituangkan ke cetakan itu. Istilah lain dalam cetakan pasir adalah skin dried.
Cetakan ini sebelum dituangkan logam cair terlebih dahulu
permukaan dalam cetakan dipanaskan atau dikeringkan. Karena itu kekuatan
cetakan ini meningkat dan mampu untuk diterapkan pada pengecoran produk-produk
yang besar.
Dalam cetakan kotak dingin (box-cold-mold), pasir dicampur
dengan pengikat yang terbuat dari bahan organik dan in-organik dengan tujuan
lebih meningkatkan kekuatan cetakan. Akurasi dimensi lebih baik dari cetakan
pasir basah dan sebagai konsekuensinya jenis cetakan ini lebih mahal.
3. Pola
Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat.
Pola dapat dibuat dari kayu, plastic/polimer atau logam. Pemilihan material
pola tergantung pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah
produk cor dan jenis proses pengecoran yang digunakan.
Jenis-jenis pola :
a. Pola tunggal (one pice pattern / solid pattern)
Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan
jumlah produk sedikit. Pola ini dibuat dari kayu dan tentunya tidak mahal.
b. Pola terpisah (spilt pattern)
Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan
diperoleh rongga cetak dari masing-masing pola. Dengan pola ini, bentukproduk yang
dapat dihasilkan rumit dari pola tunggal.
c. Match-piate pattern
Jenis ini popular yang digunakan di industri. Pola
“terpasang jadi satu” dengan suatu bidang datar dimana dua buah pola atas dan
bawah dipasang berlawanan arah pada suatu pelat datar. Jenis pola ini sering
digunakan bersama-sama dengan mesin pembuatan cetakan dan dapat menghasilkan
laju produksi yang tinggi untuk produk-produk kecil.
4. Inti
Untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada
blok mesin kendaraan atau katup-katup biasanya diperlukan inti. Inti
ditempatkan dalam rongga cetak sebelum penuangan untuk membentuk permukaan
bagian dalam produk dan akan dibongkar setelah cetakan membeku dan dingin.
Seperti cetakan, inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan panas dan tidak
mudah hancur (tidak rapuh).
5. Operasi Pengecoran Cetakan Pasir
Operasi pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan tahapan
proses perancangan produk cor, pembuatan pola dan inti, pembuatan cetakan,
penuangan logam cair dan pembongkaran produk cor.
PROSES PELEBURAN LOGAM
Peleburan logam merupakan aspek terpenting dalam
operasi-operasi pengecoran karena berpengaruh langsung pada kualitas produk
cor. Pada proses peleburan, mula-mula muatan yang terdiri dari logam,
unsur-unsur paduan dan material lainnya seperti fluks dan unsur pembentuk terak
dimasukkan kedalam tungku.
Fluks adalah senyawa inorganic yang dapat “membersihkan”
logam cair dengan menghilangkan gas-gas yang ikut terlarut dan juga unsur-unsur
pengotor (impurities). Fluks memiliki beberpa kegunaan yang tergantung pada
logam yang dicairkan, seperti pada paduan alumunium terdapat cover fluxes (yang
menghalangi oksidasi dipermukaan alumunium cair).
Cleaning fluxes, drossing fluxes, refining fluxes, dan wall
cleaning fluxes , Tungku-tungku peleburan yang biasa digunakan dalam industri
pengecoran logam adalah tungku busur listrik, tungku induksi, tungku krusibel,
dan tungku kupola.
Karakteristik masing-masing tungku peleburan adalah :
a. Tungku busur listrik
- laju peleburan tinggi atau laju produksi tinggi
- polusi lebih rendah dibandingkan tungku-tungku lain
- memiliki kemampuan menahan logam cair pada temperatur
tertentu untuk jangka waktu - lama untuk tujuan pemaduan
b. Tungku induksi
> Khususnya digunakan pada industri pengecoran kecil
> Mampu mengatur komposisi kimia pada skala peleburan
kecil
>Terdapat dua jenis tungku yaitu Coreless (frekuensi
tinggi) dan core atau channel (frekuensi rendah, sekitar 60 Hz)
> Biasanya digunakan pada industri pengecoran logam-logam
non-ferro
> Secara khusus dapat digunakan untuk keperluan
superheating (memanaskan logam cair diatas temperatur cair normal untuk
memperbaiki mampu alir), penahanan temperatur (menjaga logam cair pada
temperatur konstan untuk jangka waktu lama, sehingga sangat cocok untuk aplikasi
proses die-casting), dan duplexing/tungku parallel (menggunakan dua tungku
seperti pada operasi pencairan logam dalam satu tungku dan memindahkannya ke
tungku lain)
c. Tungku krusibel
> Telah digunakan secara luas disepanjang sejarah
peleburan logam. Proses pemanasan dibantu oleh pemakaian berbagai jenis bahan
bakar.
>Tungku ini bias dalam keadaan diam, dimiringkan atau
juga dapat dipindah-pindahkan
>Dapat diaplikasikan pada logam-logam ferro dan non-ferro
d. Tungku kupola
>Tungku ini terdiri dari suatu saluran/bejana baja
vertical yang didalamnya terdapat susunan bata tahan api
>Muatan terdiri dari susunan atau lapisan logam, kokas
dan fluks
>Kupola dapat beroperasi secara kontinu, menghasilkan
logam cair dalam jumlah besar dan laju peleburan tinggi
Muatan Kupola
- Besi kasar (20 % - 30 %)
- Skrap baja (30 % - 40 %)
Kadar karbon dan siliko yang rendah adalah menguntungkan
untuk mendapat coran dengan prosentase Carbon dan Si yang terbatas. Untuk besi
cor kekuatan tinggi ditambahkan dalam jumlah yang banyak.
> Skrap balik
Yang dimaksud skrap balik adalah coran yang cacat, bekas
penambah, saluran turun, saluran masuk atau skrap balik yang dibeli dari pabrik
pengecoran.
>Paduan besi
Paduan besi seperti Fe-Si, Fe-Mn ditambahkan untuk mengatur
komposisi. Prosentase karbon berkurang karena oksidasi logam cair dalam
cerobong dan pengarbonan yang disebabkan oleh reaksi antar logam cair dengan
kokas. Prosentase karbon terutama diatur oleh perbandingan besi kasar dan skrap
baja.
Tambahan harus dimasukkan dalam perhitungan untuk
mengimbangi kehilangan pada saat peleburan. Penambahan dimasukkan 10 sampai 20
% untuk Si dan 15 sampai 30 % untuk Mn.
Prosentase steel bertambah karena pengambilan steel dari
kokas. Peningkatan kadar belerang (steel) yang diperbolehkan biasanya 0,1 %
BAGIAN-BAGIAN CETAK
1. Pouring Basin berfungsi manampung kotoran atau slag
(terak) yang ikut terbawa pada saat menuangkan logam dari laddle berfungsi juga
menampung kelebihan logam cair.
2. Riser berfungsi untuk menanpung kelebihan logam cair
sebagai cadangan bila terjadi penyusutan dan juga berfungsi sebagai pemberat.
3. Saluran turun (sprue) berfungsi untuk meneruskan lagam
cair dari cawan tuang ke runner dan saluran masuk (gate).
4. Gate berfungsi sebagaii saluran masuk yang menghubungi
runner dengan rongga cetak (cavity).
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan
pola:
1. SHRINKAGE
2. KELEBIHAN MATERIAL
3. DRAFT ANGLE
4. DISTORSI
5. PATING LINE
Kondisi cacat yang paling banyak dijumpai pada proses
pengecoran saluran keluar
teko adalah lubang saluran keluar pada ujung teko yang
terlalu sempit bahkan tertutup
di akhir proses pengecoran. Banyak faktor yang mempengaruhi
proses pengecoran ini
sehingga menyebabkan cacat tersebut. Kondisi cacat ini dapat
direpresentasikan
dengan ketebalan dari produk cor saluran keluar teko.
Pada makalah ini akan dianalisa faktor yang paling
signifikan mempengaruhi ketebalan saluran teko hasil cor. Metode yang digunakan
adalah metode desain eksperimen khususnya metode desain faktorial untuk
menentukan faktor-faktor yang signifikan serta kondisi optimumnya dan metode
response surface untuk mendapatkan model pendekatan untuk ketebalan saluran
teko sebagai fungsi dari faktor-faktor tersebut sehingga dapat diperoleh
kondisi keseluruhan yang paling optimal.
Dari analisa hasil eksperimen ini ditemukan bahwa faktor
yang signifikan terhadap ketebalan adalah temperature tuang, radius sprue dan
holding time. Dapat pula disimpulkan bahwa kondisi optimum dari factor-faktor
tersebut adalah temperatur tuang 475?C, radius sprue 29.6 mm dan holding time 8
detik yang menghasilkan ketebalan sebesar 2.54 mm. 14
KESIMPULAN
Di dunia industri sekarang ini kebutuhan akan logam semakin
meningkat tidak lain karna rasa ingin memiliki dari konsumen yang tidak ada
habisnya. Banyak pihak yang memanfaatkan kesempatan untuk meraup uang dari
kebiasaan manusia tersebut, semua kebutuhan akan logam yang tak mungkin
dikerjakan dengan mesin konfensional itulah yang merupakan suatu ilmu yang
sangat bermanfaat yang sebenarnya merupakan suatu peluang bisnis yang cukup
menjanjikan di negara indonesia ini Peluang bisnis berupa pengecoran logam
itulah yang sekarang ini telah ditekuni oleh banyak orang atau perusahaan.
Pengecoran sangat berguna karna tanpa pengecoran maka dunia
industri logam dunia tidak akan ada, karna pengecoranlah yang merupakan proses
awal pembuatan logam dari biji besi. Bagi anda yang ingin memakai jasa kami
silahkan Hubungi
Our Customer Service
0813-3818-8883 (telkomsel/WA)
0815email :
kontraktorlapangan@gmail.com
mitra pembuat dan perenovasi lapangan olahraga anda
Kepada Yth,
BalasHapusPERUSAHAAN DI TEMPAT
UP : Pimpinan/ Finance Manager
From : Melki Bustami
Perihal : Penawaran Bank Garansi & Surety Bond.
Dengan Hormat.
Perkenalkan kami dari PT. GLOBAL PERSADA INDONUSA ( Consultan Bank Guarantee & Surety Bond).
Pada kesempatan ini kami bermaksud ingin mengajak bapak/ ibu untuk bekerjasama dalam hal penerbitan jaminan Bank Garansi & Asuransi.
Adapun Bank Garansi & Asuransi yang kami tawarkan yaitu tanpa agunan (Non Collateral), Serta polis jaminan kami antar.
1. Jaminan Penawaran ( Bid Bond )
2. Jaminan Pelaksanaan ( Ferpormance Bond )
3. Jaminan Uang Muka ( Advance payment Bond )
4. Jaminan Pemeliharaan ( maintenance Bond )
5. Jaminan Pembayaran ( Payment Bond )
6. Contractors All Risk
7. Konstruksi & Rekayasa
8. Angkutan Barang / Cargo
9. Rangka Kapal / Marine Hull
10. Costum Bond
11. Energy Upstream & Downstream, Dll...
Demikianlah penawaran ini saya ajukan untuk semua jenis bidang perusahaan, semoga menjadi langkah awal untuk menjalin kerjasama yang baik dan berkesinambungan di masa yang akan datang. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Regards"
Melki Bustami
PT.GLOBAL PERSADA INDONUSA
JL.Nangka No.20 Utan Kayu Kec.Matraman Jakarta Timur.
Telp : +(6221) 2962 1873
Fax : +(6221) 2962 1878
Contac : 081617565499
E-Mail : melki.global@gmail.com